Jumat, 15 Februari 2013

Tidak ada penjurusan di kurikulum 2013


                 Menurut berita – berita yang tersebar, SMA tidak ada penjurusan lagi di tahun 2013 melainkan dengan peminatan. Jadi seorang siswa pertana akan di beri sembilan mata pelajaran pokok kemudian ditambah empat mata pelajaran peminatan dan kemudia diberi kesempatan untuk memilih dua mata pelajaran berikutnya. Di tingkat SMA ini ada lima guru yang akan mendapat pelatihan mengenai kurikulum yang baru itu, beserta kepala sekolahnya yang mendapatkan pelatihan sesuai yang telah di tentukan. Guru – guru yang akan mendapatkan pelatihan adalah guru matematika, guru sejarah, guru b.indonesia, dan guru bimbingan konseling (BK)
                Mengapa guru BK juga mendapatkan pelatihan? Karena guru BK akan berperan besar terutama dalam pemilihan peminatan yang akan dipilih oleh siswa. Tujuan dari perubahan kurikulum ini adalah menghilangkan ketergantungan siswa terhadap guru, serta menutupi kekurangan kurikulum yang selama ini diterapkan. Ia mencontohkan, kurikulum KTSP dianggap terlalu mengengkang siswa dalam belajar. Misalnya murid kelas 1 SD sudah diajak untuk membaca sesuatu yang rumit. Padahal, siswa SD baru saja mengalami peralihan fase belajar.
Sistem ini akhirnya membuat para murid stres dengan tuntutan belajar yang tinggi. Materi yang disajikan akhirnya tidak terserap dengan baik, dan berdampak pada lemahnya kualitas murid. Selain itu pramuka akan menjadi ekstrakulikuler wajib, UN tanpa pengawas Ruangan, UN menggunakan komputer jadi setiap murid harus melihat soal dan menjawab soal disitu juga dan langsung keluar nilainya, dan yang terakhir itu tadi yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa tidak ada penjurusan tetapi minat seorang siswa.

"Tahun 2014 (untuk) kelas IV-V SD, kelas II SMP dan kelas II SMA. Tahun 2015 kelas VI SD, kelas III SMP dan kelas III SMA,”  jelas Mendikbud.

Mendikbud menerangkan pelaksanaan kurikulum 2013 tidak akan membengkak dari yang sudah dianggarkan. Sebab Kemendikbud akan memanfaatkan sebaik-baiknya APBN 2013. Dari jatah sekitar Rp73 triliun, Kemendikbud sudah mengalokasikan sebesar Rp2,4 triliun untuk pelaksanaan perubahan kurikulum. Salah satunya untuk pelaksanaan dan pelatihan guru yang akan dimulai Maret-Juni 2013.

“Insya Allah dimulai Maret bulan depan kita berjenjang ada yang mulai instruktur nasional. Habis itu instruktur nasional akan melatih guru inti, dari guru inti nanti melatih guru yang di lapangan,"  jelas Nuh.

                Pada intinya, saya berharap saya bisa merasakan sistem kurikulum yang terbaru itu karena mungkin lebih menarik seperti itu sebab jika dengan penjurusan kan ada beberapa murid yang ingin masuk IPS tetapi dia tidak ingin pelajaran ekonominya, kan bisa saja itu akan membuat anak tersebut menjadi tidak senang dan tidak bersemangat lagi di jurusan tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar